Setiap orang percaya juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam rumah tangga Kristen (Markus 10:2-12; Efesus 5:21-6:4; 1 Petrus 3:1-7). Hal ini sangatlah penting karena setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi saksi Kristus.
a. Tanggung Jawab dalam Pernikahan
Alkitab mengajar dengan pasti bahwa Allah menghendaki pernikahan di dalam hidup kita (Markus 10:2-12). Satu masalah yang sangat serius yang dihadapi orang-orang pada masa ini ialah bahwa perpisahan dan perceraian sudah menjadi masalah yang dihadapi seluruh dunia, baik oleh para suami istri Kristen maupun para suami istri bukan Kristen. Tetapi Alkitab berkata, "Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Markus 10:9). Para suami dan istri Kristen harus berusaha hidup menurut Alkitab. Mereka tentunya akan mengalami masa-masa sulit dalam pernikahan mereka. Mereka harus membuat janji setia dalam pernikahan dan mencari jalan keluar untuk setiap permasalahan yang mereka hadapi.
b. Tanggung Jawab dalam Hubungan Keluarga (Suami dan Istri serta Anak-anak)
Tuhan memberi suatu dasar untuk membangun rumah tangga Kristen yang kuat. Ia berkata "dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus" (Efesus 5:21).
Orang Tua : Allah telah memerintahkan kepada para orang tua untuk mengajar, mendidik, dan mengasihi anak-anak mereka (Efesus 6:4; Titus 2:4).
Anak-anak : kewajiban anak-anak ialah menaati orang tuanya (Efesus 6:1-3; Kolose 3:20).
Suami-suami : Allah menetapkan satu kewajiban utama kepada para suami: mengasihi isterinya (Efesus 5:25; Kolose 3: 19).
Isteri-Isteri: isteri diberi kewajiban untuk Tunduklah kepada suamimu sebagaimana jemaat tunduk kepada kepemimpinan Kristus (Efesus 5:22,24; Kolose 3:18; Titus 2:5; I Petrus 3:1,5) dan Kewajiban lain yang telah Allah bebankan pada para isteri ialah Jadilah isteri-isteri yang baik (Titus 2:5).
4. TANGGUNGJAWAB MANUSIA TERHADAP SESAMA
a. Mengasihi Sesama Kita
Yesus mengajarkan bahwa mengasihi sesama itu adalah sama pentingnya seperti mengasihi Allah (Matius 22:37-39; Markus 12:30,31). Sebagai orang Kristen, kita berkewajiban untuk berbuat baik kepada setiap orang, dan terutama kepada mereka yang seiman dengan kita (Galatia 6: 10). Artinya kita harus menolong saudara-saudara yang memerlukan pertolongan (Kisah Para RasuI4:34; Yakobus 2:15,16; I Yohanes 3:17). Demikia, juga kita harus menolong orang-orang yang tidak kita kenal (asing) (Matius 25:34-40; Yakobus 1:27).
b. Membagi Pengetahuan Saudara
Akal budi kita dapat membawa kemuliaan bagi Allah dan menjadi berkat bagi orang lain jika kita membagikan apa yang kita ketahui. Beberapa cara untuk melakukan hal ini antara lain ialah bersaksi tentang apa yang telah dikerjakan Kristus dalam hidup saudara (Kisah Para Rasu123: 11), atau memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 8:4) dan mengajarkan Firman Allah (I Timotius 4:6). Saudara juga dapat mengajarkan membaca kepada mereka yang buta huruf atau membagikan kekhususan lain yang saudara miliki. Dapatkah saudara bermain musik? Ajarkan kepada yang lain di gereja. Dapatkah saudara menjahit, atau menyulam? Ajarlah pengetahuan ini pada kelompok kaum wanita dalam gereja saudara.
c. Mempengaruhi Masyarakat Kita
Murid-murid yang pertama dianggap sebagai orang-orang yang sangat berbahaya terhadap tata masyarakat yang sudah ada. Bahkan mereka dituduh "mengancam seluruh dunia" (Kisah Para Rasul 17:6). Orangorang Kristen dari jemaat yang mula-mula mempunyai pengaruh terhadap masyarakat pada masa itu; kita juga dapat memberi pengaruh terhadap masyarakat kita. Kita dapat membela keadilan dengan bersuara memerangi kejahatan masyarakat pada zaman kita. "Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa" (Amsal 14:34).
5. TANGGUNGJAWAB TERHADAP GEREJA
a. Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi
Orang-orang Kristen adalah saksi dari apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. Yesus telah menyelamatkan kita dari dosa (Kisah Para Rasul 1:8; Kisah Para Rasul 4:18-20; Yohanes 15:8). "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8). Dalam ayat ini, Yesus memberikan perintah kepada setiap orang Kristen untuk bersaksi, dimulai dari dalam kota atau kotanya sendiri dan kota berikutnya.
b. Bertanggung Jawab dalam Hal Memuridkan Orang Lain
"Jadikan semua bangsa murid-Ku" merupakan perintah yang dinyatakan Yesus dalam Amanat Agung-Nya sebelum Dia naik ke surga (Matius 28:18-20). Sebab itu, setiap orang yang menerima Kristus dipanggil untuk memuridkan orang lain yang belum mengenal Yesus. Supaya bisa menjadikan murid, maka seseorang harus terlebih dulu mengalami proses menjadi seorang murid.
Alasan lain mengapa kita harus memuridkan orang lain adalah untuk menghasilkan orang-orang Kristen yang kuat yang akan membuat gereja-gereja menjadi kuat. Dalam 2 Timotius 2:2, mengajarkan bahwa pemuridan menolong untuk membuat orang-orang Kristen menjadi kuat agar mereka juga memuridkan orang lain. Inilah buah yang tinggal tetap itu. Tujuan dari pemuridan adalah, "Supaya kita boleh menampilkan orang- orang yang dewasa di dalam Kristus" (Kolose 1:28).
c. Bertanggung Jawab Meningkatkan Keadaan Keuangan
Rencana keuangan untuk gereja sangat erat berhubungan dengan pemenuhan Amanat Agung. Dalam kenyataannya, dengan tidak mengajarkan rencana keuangan bagi pekerjaan Allah ini kepada orang-orang Kristen telah menimbulkan tiga kerugian:
1. Bagi orang-orang Kristen, sebab hal itu menyebabkan terhilangnya berkat Allah bagi mereka yang turut serta dalam rencana-Nya.
2. Bagi gereja, sebab dengan demikian, gereja tidak mempunyai sumbersumber pendapatan yang cukup untuk melaksanakan Amanat Agung.
3. Bagi gembala, sebab ia tidak akan menerima jaminan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
d. Bertanggung Jawab ber ibadah dan bersekutu
Beribadah adalah pusat dari kehidupan seorang Kristen (1 Tawarikh 16:23-34). Seseorang yang benar-benar mengasihi Allah tidak dapat hidup tanpa menyembah Tuhan, bukan untuk mendapatkan sesuatu dari Dia, tetapi karena kita mengasihi-Nya. Kita menyenangkan hati Tuhan saat kita menyembah-Nya melalui pujian penyembahan dan ucapan syukur. (1 Tawarikh 16:23-24). "Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan." (1 Tawarikh 16:29)
"Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada, Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!" (1 Tawarikh 16:28) Semua bangsa dipanggil untuk menghormati Tuhan. Di dalam Alkitab ada waktu-waktu untuk penyembahan pribadi, tetapi lebih dititikberatkan pada penyembahan secara berkelompok. (baca Mazmur 42:5 dan Ibrani 10:25).
Persekutuan adalah suatu bagian yang penting pada gereja mula-mula (Kisah Para Rasul 2:42). Itu berarti untuk berbagi dengan seseorang yang lain dan termasuk bukan hanya hal-hal fisik (Roma 15:26; 2 Korintus 8:4; 9:13; Ibrani 13:16) tetapi juga hal-hal rohani (1Yohanes 1:3, 7). Persekutuan termasuk kumpulan penyembahan yang mana telah dibicarakan bagi individu-individu di Bagian 1 dari Bab ini. Menyembah Tuhan bersama adalah suatu hasil pertumbuhan dari penyembahan pribadi.
Persekutuan Rohani dengan orang percaya lainnya (2 Korintus 6:14) didasarkan atas persekutuan kita bersama Yesus Kristus (1 Yohanes 1:7) dan dibawa melalui persekutuan kita oleh Roh Kudus (2 Korintus 13:14). Hal itu dibangun pada iman (Filemon 1:6) dan membawa kesatuan di dalam Tubuh Kristus (Filipi 2:1-2). Kita dipanggil masuk kedalam persekutuan ini (1 Korintus 1:9) yang mana tidak dapat dicapai selagi kita masih berjalan didalam kegelapan (1 Yohanes 1:6).
6. TANGGUNGJAWAB MANUSIA TERHADAP BANGSA DAN NEGARA
a. Menghormati Pemerintah
Dalam Roma 13:1-6, rasul Paulus menunjukkan kepada kita bahwa kekuasaan pemerintah itu ditetapkan oleh Allah. Karena itu, orang Kristen adalah orang yang mematuhi penguasa dan menghormati hukum.
b. Membayar Pajak
Yesus mengajar agar pajak harus dibayar. "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepadakaisar" (Mat. 22:21). Dan bukan itu saja, tetapi Ia juga memberi contoh kepada kita dengan membayar pajak (Mat. 17:24-27). Rasul Pt-ulus juga mengajarkan dengan jelas bahwa orang-orang Kristen harus membayar pajaknya (Rom. 13:6,7).
c. Memenuhi Hak Memilih
Suatu pemerintah bertanggung jawab kepada Allah sebab Dia yang menetapkannya, tetapi ia juga bertangung jawab kepada manusia yang memilihnya. Demikian juga manusia bertanggung jawab kepada Allah atas pemilihan penguasa-penguasa. Sebagai orang percaya, kita harus berdoa memohon pimpinan Allah agar dapat memilih dengan bijaksana.
d. Berperanserta dalam Pemerintahan
Daniel adalah seorang yang sangat saleh dan seorang negarawan yang besar (Dan. 1-6:28). Di tengah-tengah kehidupan istana yang rusak dia menjaga agar dirinya tetap setia kepada Allah, dan Allah mengangkat dia. Dalam Roma 16:23, Paulus menyebut nama Erastus, seorang Kristen yang adalah "bendahara negeri".
e. Mendoakan Mereka yang Duduk dalam Pemerintahan
Bekerja bersama-sama dengan pemerintah agar menjadi lebih baik bukanlah satu-satunya yang dapat kita lakukan. Alkitab juga mengajarkan agar kita mendoakan mereka yang berkuasa (I Timotius 2:1,2). Dan kita harus melakukan hal ini bukan semata-mata karena Allah memerintahkannya, tetapi juga demi kebaikan kita sendiri, "Agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan" (I Timotius 2:2).
Comments