Etika tanggung jawab bagi sesama berkembang dalam pemikiran Emmanuel Levinas (1906-1995), ia adalah seorang filsuf besar abad ke-20 yang berusaha untuk melanjutkan secara filosofis diluar fenomenologi dan ontologi. Emmanuel Levinas lahir di Kaunas, Repubik Lituania, Januari 1906 dari sebuah keluarga tradisional Yahudi. Pada usia 18 tahun belajar di Universitas Strasbourg, Perancis. Dia mengambil jurusan filsafat di tingkat sarjana maupun pascasarjana. Tahun 1928, ia pindah ke Universitas Freiburg, Jerman untuk belajar dibawah bimbingan Edmund Husserl, Bapa dari seolah fenomenologi dalam Filsafat modern. Di freiburg untuk pertama kalinya bertemu, Martin Heidegger dan sangat dipengaruhi oleh karya klasik tahun 1927 Sein und Zeit (Being and time).
Menurut Levinas, tanggung jawab adalah tanggapan yang dilakukan secara sadar dan masuk akal terhadap ekterioritas (luar) yang lain. Argumen untuk prioritas tanggung jawab adalah teori etika. Teori tanggung jawab Levinas adalah etika ontologi atau fundamental yang menegaskan bagaimana keadaan dan bukan bagaimana seharusnya.
Etika Situasi
Dr. Joseph Francis Fletcher lahir di East Orange, memulai masa kanak-kanaknya di New Jersey, orang tuanya berpisah ketika dia berusia 9 tahun, setelah itu ibunya kembali ke rumah keluarganya di Fairmont, Virginia Barat untuk membesarkan kedua anaknya. Di sana dia tinggal selama satu dekade, menyelesaikan sekolah menengah dalam 3 tahun, lebih cepatdaripada umumnya. Sehingga pada usia 16 tahun, memulai tiga tahun kursus di universitas negeri di Morgantown. Lulusan dari West Virginia University dan Berkeley Divinity school. Meskipun pada awalnya, Universitas Virginia Barat menolak dia mendapatkan ijasah karena pemikiran radikalnya, meskipun pada akhirnya fakultas mengalah dan memberikan Fletcher gelar sarjana lima tahun kemudian, pada tahun 1929.
Ia ditabiskan sebagai imam Episkopal dan mengajar Etika Kristen dari tahun 1944-1970. Ia menerbitkan banyak karya tentang berbagai topik- sepuluh buku dan lebih dari 200 item lainnya selama 50 tahun. Spesialisnya adalah bioetika, tetapi dia menulis tentang seks, kontrasepsi, aborsi, egenetika, kloning, eutanasia- dia adalah presiden Eutanasia Amerika dari 1974-1976 – keadilan, distributif, perang, etika bisnis dll.
Etika Diskursus (wacana)
Jurgen Habermas lahir di Dusseldorf, Jerman, pada tahun 1929. Ayahnya terlibar dalam rezim Nazi, sehingga mendorong puteranya untuk bergabung dengan Pemuda Hitler. Habermas dikirim ke sisi barat pada bulan-bulan terakhir perang dunia II, ketika dia berusia 15 tahun. setelah Pengadilan Nuremberg, di mana rahasia kamp konsentrasi terungkap. Kamp rahasia adalah tempat pembuangan orang-orang yang bersebrangan pandangan (melawan) yang diberlakukan dengan kasar dan tidak manusiawi. Mereka yang ditahan adalah orang-orang yang melawan kepada Hitler sebagai pemimpin Jerman saat itu.
Setelah perang usai, pada tahun 1946, Habermasmasuk ke universitas Bonn. Di sana dibawah pemikiran Karl Marx dan Georg Luckas. Dia menerima gelar Ph.D. pada tahun 1954. Habermas menjadi perhatian banyak intelektual Jerman segera setelah itu, dengan kritik yang berpengaruh terhadap filsafat Martin Heidegger, Habermas telah belajar filsafat dan sosiologi di Universitas Johann Wolfgang Goethe Frankfurt sejak 1956, dibawah ahli teori kritis Max Horkheimer dan Theodor Adorno.
Etika Diskursus mengartikulasikan perspektif moraitas berdasarkan rasional komunikatif. Ia berpendapat bahwa mungkin untuk membenarkan norma-norma moral universal berdasarkan argumentasi rasional dalam wacana praktis, jika dan hanya jika seperangkat formal terpenuhi. Kriteria sentralnya adalah bahwa suatu norma diterima oleh semua peserta wacana tanpa bentuk paksaan apa pun. Dalam bioetika, diatas segalanya, fokusnya pada inklusi, partisipasi, dan demokrasi dihargai, serta fakta bahwa ia memungkinkan pencarian kebenaran dalam pengaturan pluralistik.
Catatan:
Catat materi setelah itu foto dan kirim ke guru mata pelajaran Etika dengan no WA. 085338379978
Comments