Era reformasi diwarnai dengan maraknya gelombang demonstrasi (unjuk rasa), bukan hanya dari kalangan mahasiswa, juga dari kalangan buruh, serikat pekerja, dan para pedagang kaki lima. Mereka mengecam para penguasa negeri ini karena tidak becus memimpin rakyatnya begitu juga dengan para anggota DPR yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. Tetapi yang menjadi masalah adalah, apakah etis kalau hanya lantaran ketidak mampuan mereka secara personal lantas kita tuduh mereka tidak bermoral, meskipun kadangkala mereka suka baku hantam (adu jotos) kala bersidang?
Lembaga agama adalah sebagai pengayom antar umat beragama di Indonesia, tentulah salah satu tugas lembaga ini untuk menjamin setiap individu menjalankan ibadahnya; sementara gereja adalah suatu lembaga untuk membina mental jemaatnya agar siap membangun bangsa dan negara Indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, beriman dan berakal budi, terlebih sebagai garam dan terang dunia, maka kita harus peka atau peduli dengan keadaan di sekitar kita, khususnya terhadap penderitaan orang banyak (rakyat kecil), mulai dari kehidupan keluarga, anak-anak, pendidikan, sampai dengan pergaulan di dalam masyarakat, yakni seperti ada tertera di bawah ini:
a. Keluarga:
Keluarga sebagai lembaga pertama yang Allah bentuk sendiri di dunia ini, dalam perjalanannya seringkali diterpa badai kehidupan yang berupaya mengandaskannya. Perceraian acapkali menjadi pilihan suami isteri yang bermasalah. Di Jayapura misalnya, tingkat perceraian cukup tinggi.
Meningkatnya kasus perceraian ini disebabkan oleh pengaruh perkembangan informasi dan kehidupan modern yang masuk ke daerah-daerah hingga merusak tatanan adat, budaya, kesucian perkawinan dan kerukunan hidup keluarga. Selain itu kemajuan emansipasi kaum wanita mendorong kaum ibu tidak mau diperlakukan secara tidak adil seperti tahun-tahun sebelumnya.
b. Anak-anak:
Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di beberapa koran, sangat mengagetkan para orang tuanya masing-masing, yang menuntut ke guru sekolah untuk menangkap pelaku tersebut. Tanggung jawab itu juga harus diperhatikan oleh para guru di sekolah, karena para murid dalam tanggung jawab mereka. Mereka harus pantau pergaulan para anak didik, dan situasi sekeliling yang berhubungan dengan anak didiknya, bahkan pergaulan diantara anak didiknya.
Peranan orang tua, tidak terlepas dari peranan gereja-gereja Tuhan, untuk mengarahkan jemaat bertumbuh secara sehat di dalam keluarga, baik dalam hubungan ayah dan ibu, maupun dalam hubungan antara anak dan orang tua. Dengan demikian, mereka dapat terarah di dalam dan pertumbuhan rohaninya.
c. Pendidikan:
Dunia pendidikan kita di masa akan datang masih dikelilingi oleh awan kelabu saja.mengapa? karena para guru seringkali disapa dengan pahlawan tanpa tanda jasa, merupakan salah satu faktor penentu dalam maju tidaknya dunia pendidikan menghadapi tantangan yang tidak sedikit, seperti masih begitu kecilnya jumlah pendapatan yang mereka terima, ditambah dengan keterlambatan akibat minimnya sarana transportasi utama guru-guru yang mengajar di daerah pedalaman dan lain sebagainya.
d. Pergaulan (Masyarakat):
Moralitas seseorang bisa menjadi baik, dan bisa menjadi buruk disebabkan oleh pergaulan. Namun, hal ini pun dapat bergantung kembali pada orang tersebut. Misalnya, kehidupan yang bergantung penuh pada Tuhan Yesus, membuat ia menjadi peka terhadap perbuatan a moralitas, sehingga ia tidak membiarkan dirinya terhanyut oleh ajakan-ajakan dunia, karena persekutuan yang dalam dengan Tuhan melalui doa dan merenungkan Firman Allah, memberikan suatu kekuatan kepadanya untuk mengambil keputusan tegas terhadap sesuatu yang bersalahan dengan Firman Allah.
Tugas:
Ø Catat materi yang ada
Ø Setelah catat foto dan kirim melalui nomor WA guru Mata Pelajaran Etika Kristen.
( 085338379978)
Tuhan Yesus Memberkati
Comentarios