Pemimpin Gereja akan berusaha meningkatkan program mengingatkan warga gereja atas bahaya judi, miras dan narkoba melalui khotbah, warta gereja yang akan disampaikan para pendeta, pelayan-pelayan gereja demi menekan kasus-kasus narkoba. Para pemimpin gereja dan pendeta, selama ini sudah sering mengingatkan warga gereja atas bahaya narkoba yang merusak roh, jiwa dan fisik manusia. Kalau pemakai narkoba bertambah pasti akan membuat semakin banyak orang yang mengalami kerusakan roh, jiwa dan fisik. Karenanya, sebagai oang Kristen yang percaya kepada Tuhan harus menjauhkan segala penyakit masyarakat. Dalam1 Kor. 1:6 disebutkan: ”Hendaklah kamu kudus karena Allahmu kudus”.
Keutuhan diri manusia adalah bait Allah yang hidup yang disucikan oleh Darah Anak Domba. Allah kiranya hadir dan meraja dalam diri setiap insan yang insyaf akan makna dan panggilan hidupnya di dunia ini. Amat sayang rasanya, bila yang kudus dan suci dinodai oleh tumpukan-tumpukan kesalahan, kekeliruan dan dosa. Segala yang jahat dan buruk adalah racun kekudusan.
Kekudusan adalah sebuah kebanggaan dan prestasi hidup sukses yang membahagiakan. Memaknai ulang arti sebuah kekudusan merem laju kemerosotan moral dan keberagaman. Maraknya perjudian, pelecehan, kekerasan, penipuan, terlebih peredaran dan penyalah-gunaan narkotika, mengindikasikan bahwa arti sebuah kekudusan dalam totalitas kedirian manusia merosot. Tiada lagi tempat yang kudus dalam kehidupan harian manusia. Yang kudus tereleminasi dan menjadi sesuatu yang aneh dalam setiap ingatan dan kesadaran manusia.
Narkoba adalah program iblis yang bertujuan menghancurkan manusia (orang-orang percaya), sebab itu orang Kristen harus menjauhinya agar tidak terkontaminasi dengan virus narkoba yang diprogramkan setan/iblis itu. Para pemimpin gereja sangat mendukung sikap tegas dari aparat kepolisian/aparat penegak hukum yang terus komit/konsisten memberantas dan menindak pelaku-pelaku pemakai dan pengedar narkoba. Program peredaran narkoba adalah rencana iblis dan karenanya perlu diberantas degan menyikat para pelaku-pelakunya dengan menyampaikan kasusnya ke pengadilan.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah yang baik.”
Catatan:
Setelah catat materi ini foto dan kirim melalui nomor WA guru Mata Pelajaran Etika Kristen. ( 085338379978)
Tuhan Yesus Memberkati
Comentarios